Namanya Zhang Qianqian, ia bekerja pada tempat pembuatan batu bata
di kota Guizou, 12 jam sehari selama liburan musim panas. Selain itu ia
juga mengasuh adik perempuan serta si-kembar saudara bungsunya. Kisah
Zhang membuktikan sebuah semboyan China kuno: “Anak-anak keluarga miskin
menjadi penyambung hidup sejak dini.”
Gadis dalam foto tersebut harus menarik pedati untuk mengirim batu
bata, sambil mengasuh beberapa saudara kecilnya yang sedang bermain.
Sebagai pengirim batu bata, para buruh mendapat upah sekitar 30 yuan
(kira-kira US$4,40) per-hari.
Zhang dengan tiga 3 adiknya
foto-foto tersebut diambil pada
sebuah tempat pembuatan batu bata di wilayah pedesaan, selatan provinsi
Jiangsu. Buruh-buruh disana bekerja dari pukul 6 pagi sampai 6 sore
dengan istirahat yang singkat disiang hari.
Tempat pembuatan batu bata dan buruh anak-anak menjadi topik sensitif
setelah media mengungkap, banyaknya anak-anak yang dijadikan budak oleh
perusahaan batu bata illegal di China dalam beberapa tahun terakhir
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar