bukanlah cerita yang mengahabiskan satu halaman penuh atau bahkan lebih. seperti namanya cerita ini memang sangat pendek, biasanya hanya terdapat satu paragraf saja. Akan tetapi terdapat makna yang luas didalamnya. berikut beberapa cerita pendek yang sarat akan makna kehidupan :
Tertipu :
" Aku tertawa keras dalam kematianku! mereka semua tertipu! Mereka berteriak " Tuhan " , Tetapi aku melihat sendiri, yang datang hanyalah setan setan ketika mereka membunuhku. Sesungging senyum puas terlukis diwajahku, wajah di sebuah kepala yang kini terapung sendirian di atas Bengawan, meninggalkan badanku "
Malaikat :
" Ketika Ia menarik tanganku, maka seketika itu juga rasa sakit, perih dan panas yang mendera perutku tiba tiba saja sirna. Awalnya aku tak begitu jelas memperhatikan kehadirannya diantara kerumunan orang disekitarku. Tapi sosoknya mulai terlihat jelas, ketika marno menuangkan cairan pengusir nyamuk kedalam gelas minuman keras yang aku tenggak malam itu "
Bayi :
" Ketika akan menggendong bayi yang baru saja lahir dari dalam rahim istrinya, Andre tiba tiba termangu dan kebingungan ketika melihat bayi itu mempunyai rambut ikal yang tebal. Di luar ruangan, tampak sukro, supir pribadi andre, mengintip dari balik pintu kamar bersalin tersebut. Ia menghela nafas lega dengan seraut wajah yang sangat bahagia ketika melihat bayi mungil itu "
Kanker :
" Seorang wanita canti terbatuk batuk parah. sangat parah hingga setiap kali ia terbatuk, darah segar keluar dari mulutnya. Tak lam kemudia wanita cantik itu mati. Sebuah makan dengan gaya punden berundak bak puntri bangsangan di anugerahkan kepadanya. Dengan huruf jawa kuno, dituliskan sebuah nama di nisannya : Rara Mendut
Pahlawan :
" Jalan malam itu sungguh sepi, Aku hampir saja mati jadi korban tabrak lari, kalau saja kakek tua itu tidak datang menolongku, memapahku ke rumah mantri desa di ujung jalan. Sebelum pagi menjelang, kakek tua itu pergi berlalu, berjalan menembus sebuah tembok putih, tembok sebuah makam pahlawan "
Sawer :
" Marni, mengenggam uang 50 ribuan lusuh. Seorang pria dengan bau minuman keras yang menyengat, menyelipkan uang tersebut ke dalam BH-nya, tadi malam. Bau minuman keras itu tak jua hilang. Setelah ia membayangkan harumnya aroma nasi yang baru masak, untuk sarapan anak anaknya nanti, Marni baru bisa menghilangkan bau aroma minuman keras tadi "
Sumur :
" 2 Bulam SPP belum dibayar. Besok, Bu guru pasti marah lagi padaku. Dan sepatu ini terus saja membuatku malu. Teman teman suka menertawakan jari jariku yan keluar dari ujung sepatu. Aku malu masuk sekolah. Aku cari tali, tetapi dirumahku tak ada tali. Dan tiang tiang kayu dirumahku tampaknya juga terlalu lapuk.Kini, Aku berjalan menuju sumur di belakang rumah "
Ayahku ?? :
" Bu itu Siapa ??, tanya seorang anak kecil pada ibunya, ~ itu ayahmu ~ lalu wanita itu siapa?? ~ itu istrinya ~. kalau lelaki itu ayahku, lalu lelaki yang dirumah kita siapa ?? ~ Lelaki itu suamiku, ayahmu juga ~, sampai larut malam, sang anak masih bingung atas jawaban ibunya. Tuhan begitu mencintainya, lalu memberinya mimpi indah tentang sebuah taman bermain yang terbuat dari coklat "
Parabola :
" ketika aku kecil, orang orang didesaku sering berkata, ~ Denok, parasmu begitu ayu, kelak ibumu akan sangat beruntung memilikimu ~. Aku baru menyadari benar arti kata itu ketika aku berusia 15 tahun, saat pak hasan datang kerumah membawa penghulu untuk menikahiku selama 3 bulan lamanya. Lalu kulihat ibuku begitu bahagia karena memiliki parabola baru "
Stasiun :
" Di Stasiun pinggiran kota, Annelies duduk dibangku menunggu kekasihnya tiba. Hatinya cemas mendengar kabar bahwa ada kekacauan jauh di Batavia sana. Sebuah penerbitan pers diserbu tentara kerajaan, beberapa orang terbunuh, banyak yang ditangkap. Berpuluh puluh tahun kemudian, kuli dan tukang batu yang merenovasi stasiun itu, masih melihatnya menunggu di bangku yang sama "
Tertipu :
" Aku tertawa keras dalam kematianku! mereka semua tertipu! Mereka berteriak " Tuhan " , Tetapi aku melihat sendiri, yang datang hanyalah setan setan ketika mereka membunuhku. Sesungging senyum puas terlukis diwajahku, wajah di sebuah kepala yang kini terapung sendirian di atas Bengawan, meninggalkan badanku "
Malaikat :
" Ketika Ia menarik tanganku, maka seketika itu juga rasa sakit, perih dan panas yang mendera perutku tiba tiba saja sirna. Awalnya aku tak begitu jelas memperhatikan kehadirannya diantara kerumunan orang disekitarku. Tapi sosoknya mulai terlihat jelas, ketika marno menuangkan cairan pengusir nyamuk kedalam gelas minuman keras yang aku tenggak malam itu "
Bayi :
" Ketika akan menggendong bayi yang baru saja lahir dari dalam rahim istrinya, Andre tiba tiba termangu dan kebingungan ketika melihat bayi itu mempunyai rambut ikal yang tebal. Di luar ruangan, tampak sukro, supir pribadi andre, mengintip dari balik pintu kamar bersalin tersebut. Ia menghela nafas lega dengan seraut wajah yang sangat bahagia ketika melihat bayi mungil itu "
Kanker :
" Seorang wanita canti terbatuk batuk parah. sangat parah hingga setiap kali ia terbatuk, darah segar keluar dari mulutnya. Tak lam kemudia wanita cantik itu mati. Sebuah makan dengan gaya punden berundak bak puntri bangsangan di anugerahkan kepadanya. Dengan huruf jawa kuno, dituliskan sebuah nama di nisannya : Rara Mendut
Pahlawan :
" Jalan malam itu sungguh sepi, Aku hampir saja mati jadi korban tabrak lari, kalau saja kakek tua itu tidak datang menolongku, memapahku ke rumah mantri desa di ujung jalan. Sebelum pagi menjelang, kakek tua itu pergi berlalu, berjalan menembus sebuah tembok putih, tembok sebuah makam pahlawan "
Sawer :
" Marni, mengenggam uang 50 ribuan lusuh. Seorang pria dengan bau minuman keras yang menyengat, menyelipkan uang tersebut ke dalam BH-nya, tadi malam. Bau minuman keras itu tak jua hilang. Setelah ia membayangkan harumnya aroma nasi yang baru masak, untuk sarapan anak anaknya nanti, Marni baru bisa menghilangkan bau aroma minuman keras tadi "
Sumur :
" 2 Bulam SPP belum dibayar. Besok, Bu guru pasti marah lagi padaku. Dan sepatu ini terus saja membuatku malu. Teman teman suka menertawakan jari jariku yan keluar dari ujung sepatu. Aku malu masuk sekolah. Aku cari tali, tetapi dirumahku tak ada tali. Dan tiang tiang kayu dirumahku tampaknya juga terlalu lapuk.Kini, Aku berjalan menuju sumur di belakang rumah "
Ayahku ?? :
" Bu itu Siapa ??, tanya seorang anak kecil pada ibunya, ~ itu ayahmu ~ lalu wanita itu siapa?? ~ itu istrinya ~. kalau lelaki itu ayahku, lalu lelaki yang dirumah kita siapa ?? ~ Lelaki itu suamiku, ayahmu juga ~, sampai larut malam, sang anak masih bingung atas jawaban ibunya. Tuhan begitu mencintainya, lalu memberinya mimpi indah tentang sebuah taman bermain yang terbuat dari coklat "
Parabola :
" ketika aku kecil, orang orang didesaku sering berkata, ~ Denok, parasmu begitu ayu, kelak ibumu akan sangat beruntung memilikimu ~. Aku baru menyadari benar arti kata itu ketika aku berusia 15 tahun, saat pak hasan datang kerumah membawa penghulu untuk menikahiku selama 3 bulan lamanya. Lalu kulihat ibuku begitu bahagia karena memiliki parabola baru "
Stasiun :
" Di Stasiun pinggiran kota, Annelies duduk dibangku menunggu kekasihnya tiba. Hatinya cemas mendengar kabar bahwa ada kekacauan jauh di Batavia sana. Sebuah penerbitan pers diserbu tentara kerajaan, beberapa orang terbunuh, banyak yang ditangkap. Berpuluh puluh tahun kemudian, kuli dan tukang batu yang merenovasi stasiun itu, masih melihatnya menunggu di bangku yang sama "
Sumber : www.ceritainspirasi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar